Konfercab VII PCINU Maroko

Konferensi Cabang VII PCINU Maroko: Khidmah yang Lebih Optimal untuk Jam’iyyah

Rabat, 12 Juli 2024 – PCINU Maroko sukses menyelenggarakan Konferensi Cabang ketujuh pada Selasa—Jumat, 9—12 Juli 2024. Rangkaian acara yang dilaksanakan di Auditorium Abdellah EL Aroui, Madinat Irfan, Kota Rabat. Dihadiri oleh segenap warga Nahdliyin dari berbagai kota di Maroko. Sebelumnya, telah terlaksana pula rangkaian acara prakonfercab: Pameran Kitab Nusantara pada Rabu, 3 Juli 2024 dan Bahtsul Masail pada Jumat, 5 Juli 2024 lalu.

Konfercab VII menjadi forum tertinggi PCINU Maroko tahun ini. Dengan membawa tema “Optimalisasi Khidmah untuk Mashlahah Jam’iyyah”, M. Arief Arafat, Lc., Ketua Tanfidziyah PCINU Maroko periode 2022—2024, berharap momen konferensi ini dapat menjadi pengingat bagi warga Nahdliyin agar lebih optimal dan lebih ikhlas dalam berkhidmah pada jamiyah.

“Kita sebagai warga Nahdliyyin, sepatutnya terus berkontribusi, terus berkhidmah, kepada jamiyah tercinta kita ini sebagaimana pendahulu-pendahulu kita (yang) sudah mencurahkan jiwa raganya untuk mengembangkan, untuk memajukan jamiyah.” tuturnya.

Ketua PCI Fatayat NU Maroko, Khobirotunnisa, Lc. mengungkapkan rasa syukur dengan terlaksananya Konfercab II PCI Fatayat NU Maroko yang berlangsung dalam rangkaian acara Konfercab VII PCINU Maroko.  “Tibalah pada saat ini bagi Fatayat NU Maroko untuk melaksanakan konfercabnya sendiri, untuk memilih kepengurusan baru.” ujarnya. Konfercab PCI Fatayat NU Maroko kedua ini merupakan momentum penting setelah legalisasinya sebagai badan otonom pada Agustus 2023 lalu.

Dihadiri pula oleh Duta Besar LBBP RI untuk Kerajaan Maroko merangkap Republik Islam Mauritania, Bapak Drs. Hasrul Azwar, M.M. Beliau menyampaikan dalam sambutannya, “Khidmah adalah salah satu tradisi santri, mengabdi pada kyai. Khidmah sebagai wasilah, sebagai sanad. Kita jangan sekali-kali menghilangkan jasa ulama. Kalau secara nasional ada Jasmerah, jangan sekali-kali menghilangkan sejarah; di NU ada Jashijau, jangan sekali-kali hilangkan jasa ulama.”

“Sejauh mana loyalitas kita, bisa dilihat dari sejauh mana pengabdian kita kepada NU, kalau dia ber-NU; sejauh mana dia mengabdi kepada keluarga, kalau dia berkeluarga; sejauh mana pengabdiannya pada instansi tempat ia bekerja; sejauh mana pengabdiannya pada negara, sebagai warga negara; dan seterusnya. Orang yang berkhidmah, tidak akan berkhianat. Dia akan loyal.” sambung beliau.

Pada konfercab kali ini, warga Nahdliyin Maroko membahas berbagai hal yang telah dikumpulkan dalam Buku Konfercab VII NU Maroko yang dirilis oleh Steering Committee (SC) konfercab. Mulai dari tata tertib konfercab; tata tertib pemilihan-pemilihan; peraturan keuangan; pokok-pokok program kerja; dan rekomendasi konfercab. Rangkaian kegiatan ini rampung pada Jumat, 12 Juli 2024, ditutup dengan terpilihnya M. Arief Arafat, Lc. sebagai Rais Syuriyah dan Moch Cholilur Rahman, Lc. sebagai Ketua Tanfidziyah PCINU Maroko masa khidmah 2024/2026; Wafal Hana sebagai Ketua PCI Fatayat NU Maroko masa khidmah 2024/2026.

Akses artikel terbaru kami di situs web numaroko.or.id

Ikuti kegiatan kami di Instagram @pcinumaroko

2 thoughts on “Konfercab VII PCINU Maroko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *