Update Peserta Sayembara Puisi, 5 Januari 2017.
PCINU Maroko~
Semarak Harlah NU ke-91, 31 Januari 2017. Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Maroko Mengajak para santri, mahasiswa, tua/muda untuk saling menebarkan kedamaian dan kesantuan untuk seluruh manusia.
Seratus karya terbaik akan dibukukan + Sertifikat.
Berikut kami update nama-nama peserta ‘Sayembara Puisi – Pesan Damai Untuk Seluruh Manusia’ tanggal 5 Januari 2017:
- A. Kafi Nugraha, Palembang – Derita Seorang Anak Kecil Korban Peperangan.
- Aan Wahyu Dinata, Sidoarjo – Damailah Langit dan Bumiku.
- Abdul Aziz, Bondowoso – Bacalah.
- Abu Hasan, Tulungagung – Kita.
- Achmad Abdul Aziz, Lamongan – Sedarah.
- Achmad Muchammad Kamil, Surabaya – Untukmu.
- Addinda Ayu Arsyah, Tangerang – Pesan Perdamaian.
- Adinda Rizki, Semarang – GENGGAMAN PERDAMAIAN.
- Adinda Yoppyi, Sidoarjo – Deologi Nurani.
- Adining Ajeng, Bandung – Haus.
- Aditya Ronafani, Probolinggo – Kita Manusia.
- Adjie Setiawan, Jakarta – Pesan Dari Hati Yang Terlanjur Pilu.
- Afandi, Sumenep – Perkenankan Aku Mengingatmu.
- Ahmad Afifuddin Fajrin, Lamongan – Rintihan Perdamaian.
- Ahmad Athoillah Brilliawan, Pasuruan – Dala Tralala.
- Ahmad Muhli Junaidi, Sumenep – Pesan Damai Untuk Dunia.
- Ahsanul Fiqri, Tegal – Ketika Semut Tak Lagi Berkoloni.
- Al Izhar, Makasar – Sajak Mihrab Dan Magrib.
- Alvian Zaenal Ansori, Jember – KATANYA BERIMAN.
- Amelia Solekha, Depok – Kohesif Perdamaian.
- Amri Mujahid, Yogyakarta – Dengan Cinta Semua Bisa.
- Ananda Putri, Malang – Hibernasi Dewi.
- Anatus Solehah, Banyuwangi – Sajak Ungkapan Seruan.
- Anggia Septiani, Bandung – Bebas.
- Anindya Dyah Zhafarina, Jakarta – Thohir.
- Anisa Dwi Yanti Rahayu, Karanganyar – Bertatap Muka.
- Anisa Nurfitria, Tasikmalaya – Peran Terlupakan.
- Anton setia Budi, Malang – Risalah Sang Pelangi.
- Arini, Yogyakarta – Terompet Anti Anarkis.
- Arisandi Wafa Pratam, Batu – Saudaraku.
- Asep Suhendar, Bandung – Terawangan.
- Aziel Az-zahra, Lamongan – Kita Saudara.
- Bagus Audi Ahmad, Semarang – Salam, Damai Sejahtera.
- Bagus Rachmat Saputra, Nganjuk – Berdamailah dengan Jiwa.
- Bagus Satria, Pati – Naungan Garuda.
- Bella Eka P, Tegal – Pesan Damai Untuk Saudara-saudaraku.
- Beni Setia, Madiun – Puisi Akhir Tahun
- Beta Pujangga Mukti, Yogyakarta – Pesan Tuhan Untuk Menjaga Kedamaian.
- Beto Eka Junianto, Pasuruan – Damai Dalam Filosofi.
- Budianto Sutrisno, Jakarta – Damai Di Bumi, Tenteram Di Hati.
- Carolina, Cileungsi – Gencatan Senjata.
- Cepi Sobarna Adhari, Sukabumi – Kasih Sayang.
- Choirotun Nikmah, Blitar – Biarkan Cinta Yang Bertahta.
- Daawii M.M, Jambi – Sajak Untuk Dalang.
- Dedi Santoso, Tenggarong – Tinta Merah.
- Dedy Prasetyo, Yogyakarta – Helai Benang Diujung Tiang.
- Destiara, Yogyakarta – Tancapkan Kedamaian.
- Dienen, Bogor – Damai Disini.
- Dewi Aula Hikmah, Lamongan – Saudaraku, Penguasa dan Salamku
- Dwi Mayasari, Sragen – Arti Sebuah Kedamaian.
- Dwi Retno Ariyani, Tegal – Manusia-Ku.
- Dwiki Wahyu Setiawan, Purbalingga – Rinduku Untuk Perdamain Manusia.
- Eka purwati, Jakarta – Seruan Para Pejuang.
- Elmar Yuknia, Pasaman Barat – Teriakan Perdamaian.
- Elsri Rahmaliza, Lubuk Basung. Kita Bersaudara.
- Erika Rahmawati, Kebumen – Peperangan Telah Selesai.
- Euis Nurhayati, Bandung – “Ssst!”
- Fahmi Amirullah, Majalengka – Alam tak Dapat Berkata.
- Fahmi Faishal Malik, Tasikmalaya – Sajak Cinta Awan Hitam.
- Fakhri Nur Ramdani, Bandung – Mari Damai, Jangan Terberai.
- Falen, Pekanbaru – Paradox.
- Fardha Muhammad, Yogyakarta – Damai Yang Terpesan.
- Feri Okta Gunawan, Yogyakarta – Cinta Damai Untuk Negeri Kita Ibu Pertiwi.
- Firda Zulijah, Kuningan – Tanyakan Pada Ar-Raqiibu.
- Fitriani, Bantaeng SulSel – Untukmu Manusia Sedunia.
- Fitriani Apriliya, Kulonprogo – Damai Indonesia Ku.
- Gdw Agus Widiantara, Bali – Goresan Pena Manusia.
- Gema Maulana, Padang -Pituah Batu.
- Guntur Cahyono, Prabumulih SumSel – Bertakluk Sujud.
- Habibah, Cirebon – Satu Untuk Satu.
- Habibah, Jakarta – Tangerang.
- Hafiz Al faruqi, Lampung – Tuhan Cinta Perdamaian.
- Hanifatun Azizah, Yogyakarta – Kerinduan Yang Mendalam.
- Haris Prasetya Effendi, Yogyakarta – Pesan Damai Dalam Keberagaman.
- Harun Al-Rasyid, Padang – Damai Menyambut Bulan..
- Hartini, Trenggalek – Jalinlah Rantai Biru.
- Haryanti jaya Harjani, Karanganyar – Damai Indonesia Kita.
- Hasiyah As Syifa, Madura – DI BAWAH NAUNGAN TUHAN.
- Heriyanto, Malang – IKRAR.
- Hevi Fitriani, Bengkulu – Muara Bunga Kehidupan.
- Hikmah El’shyna, Banjarmasin – Assalamualaikum Khalifah.
- Husnul Abid, Lamongan – Bidadari Ternodai.
- Ibrohim, Pekalongan – Manusia Perang.
- Iin Windayanti, Pacitan – 1001 Wajah Indonesia.
- Ika Amalia, Pekalongan – HAM Liputan.
- Ikra, Jember – Bangsa Tanah.
- Imam Mursid, Magetan – Perang Itu Berkelindan.
- Imas Elva Khoiriyah, Madiun – Manusia Dikali Dunia.
- Indana Abricha, Bogor – Saudaraku.
- Indri Cahya Lolyta, Sidoarjo – Damai Itu Kita.
- Ineu Desiana, Bandung – Cahaya.
- Irawati, Aceh – Mekarlah Damai Seluruh Manusia di Taman-taman.
- Irda Yanti, Selatpanjang – Pesan Kosong Dari Murai.
- Irma Apriyanti, Jakarta – Generasi Negeri Damai.
- Isma Hidayati, Sidoarjo – Pesan Damai Untuk Seluruh Indonesia.
- Iyut Muzdalifah, Gresik – Damai Itu Indah.
- Izzatul Maula Shaleha, Surabaya – Aneka Ragam.
- JJ Manshur Maroha, Yogyakarta – Sail Terjal Menujumu.
- Joko Pramono, Pali Pendopo Sumsel – Kita Satu Planet.
- Karunia Nurma, Purbalinga – Gaduh Riuh di Puncak Gengsi.
- Julia Hartini, Bandung – Dalam Perenungan.
- Khafidhotul Ilmi, Mojokerto – Dusta Damai.
- Khoirul Anwar, Banyuwangi – Pujian Tertinggi.
- Kiki Nopita Dewi, Cilacap – Ukhuwah Tetap Terjaga.
- Kris Rahayu, Dharmasraya Sumbar – Bayangan Neraka.
- Kusmiati, Semarang – Agamamu Agamamu.
- Laila Nurjannah, Banjarnegara – Pesan Damai Dari Palestina.
- Laili Sutiyani, Semarang – Dalam Damai Rindu.
- Laili Ummu, Yogyakarta – Negeri Entah Berantah.
- Laksita GR, Yogyakarta – Pesan Untuk Hari-hari Ini.
- Latifatul Zahiroh, Demak – Dawai Damai Jangan ‘Andai’.
- Laura Oktarina Sinabang, Pematangsiantar Sumut – Damai Bumiku.
- Lia RM, Kediri – Jasa Pahlawan Generasi.
- Lisa Zerina, Medan – Damai Jiwa.
- Listya Dee, Temanggung – DATANGLAH HATI.
- Liyus Susanto, Kediri – Bersama.
- Lusiyanti, Palembang – Damai Kunci Pembahagia.
- Luvia Rahmadani, Batam – Secercah Tabir di Gema Temaram.
- M. Ahsanul Kirom, Tuban – Dunia Perdamaian Yang Abadi.
- M. Elgana Mubarokah, Bandung – Putih.
- M. Saiful Aqil, Malang – Bukalah Mata.
- Made Parwati, Singaraja Bali – Pesan Damai.
- Maswar, Jember – Aku Dan Kamu: Pesan Damai Untuk Kita.
- Maulana, Cirebon – Bersatu Meraih Mimpi.
- Mega Listiyani, Tegal – Damailah Ibu Pertiwi.
- Mega Nur Wachidah, Kata Gresik – Bukan Sembarang.
- Mila oktarina, Palembang – 1998: Tragedi HAM.
- Mochammad Wildan Syakuro, Sidoarjo – Bersatu Yang Menyatu.
- Mohammad Isro’j Ridlo Munjhabi, Kudus – Bias Seorang Buas.
- Mudatsir, Gorontalo – Kedamaian Kita.
- Mughni Labi, Ciputat Tangsel – Uluk Salam.
- Mohammad, Majalengka – Damaiku.
- Muhamad Aroka Fadli, Jakarta – Aleppo.
- Muhamad Junda Azizi, Surabaya – Ku Harap Burung Berbohong.
- Muhamad Rafli, Tangerang – Damai Untuk Insan.
- Muhammad Abdul Basith – Pesan Damai Untuk Seluruh Manusia.
- Muhammad Ali Faqih, Yogyakarta – Hanya Pagi Hari Di Pinggiran Kota.
- Muhammad Fadhil Ma’ruf, Yogyakarta – Menatap Berharap.
- Muhammad Fahruddin Al Mustofa, Sidoarjo – Hapus Air Matamu Aleppo.
- Muhammad Fawaz, Bali – Damailah Manusia.
- Muhammad firyal Diazka, Pontianak – Perdamaian Harus Dicapai.
- Muhammad Hasan Muzaki, Mojokerto – Perseteruan Umat.
- Muhammad Hasan Pratama, Medan – Manusia Tanpa Majikan.
- Muhammad Lutfi, Pati – Salam Damai Seluruh Saudaraku.
- Muhammad Rachman Ramadhani, Brebes – Berdiri tegak Menentang.
- Muhammad Rizki Bahari, Banjarbaru – Ruangku.
- Muhammad Ro’uf, Malang – Terima Kasih NU.
- Muhammad Taufan, Cimahi – Indahnya Damai.
- Muhammad Taufiq Abdurrahman, Yogyakarta – Kedamaian Hakiki.
- Muhammad Wahyudi, Pasuruan – Damai itu Apa.
- Muharrir Ammarul Ikram, Banda Aceh – Sejuta Rasa dalam Perdamaian.
- Mulana, Cirebon – Hanya Keimanan Yang Melahirkan Kesabaran.
- Mutakim, Wonosobo – Harapan Seorang Bocah Kecil.
- N. Imro Athussyaleha, Pelaihari – Sang Ego Keji.
- Nadia Putri Lestari, Pangandaran – Petuah Simbahku.
- Nadiya Musyrifah, Sumedang – Pesan Bisu.
- Najmatul Hikmah, Sumenep – Damai.
- Nasiruddin Munir, Pamekasan – Assalamualaikum Negeriku.
- Ngainun Najib, Ciamis – Manusia Super Lucu.
- Nida Nazihah Ahmad, Bandun – Lihatlah.
- Niken Elvok .W, Surabaya – E-mail Perdamaian.
- Nindi Friska, Bangka Tengah – Adil Untuk Siapa.
- Noufal Balya Anzalina, Tanjung Pura – Kita Beda.
- Novaldy Andrian, Makasar – Perdamaian Awan Putih.
- Nu’man Zaeyn, Bannyuwangi – Peluru.
- Nunuk Demes H, Pasuruan – Tajuk Rindu Senja.
- Nur Candra Oktarian, Gunung kidul – Secoret Harapan.
- Nurlatifah Amu, Makasar – Gurat-Gurat Halus Tak Kasat Mata.
- Nurpalah, Sambas – Kupanggil Kau Kedamaian.
- Nurtaufik, Bondowoso – MUSIM KEMBALI BERTAHRIM.
- Obi Mochmammad, Semarang – Pesan Dalam Puisi.
- Ogin Opandi, Sumbawa – Ada Sedikit Yang Tertinggal.
- Okta Fernando,Bengkulu – Surat Jibril.
- Oman Nurrohman, Pemalang – Dunia Dalam Dengkuran.
- Pierra Imo, Kendari – Surat Undangan Tu(h)an.
- Prayoga Ramadhani, Lampung – Pesan Kedamaian.
- Putra, Kendari – Pertanyaan Anak Almarhum
- Putra Phaendra, Denpasar – Ingatlah Manusia.
- Radya Putra Pratama, Sonata Perdamaian.
- Rahmania Nurdhini, Blitar – Kataku, Tentang Perdamaian.
- Rahmad Oktaveri, Bengkulu – Damai Menurutku.
- Rahmat Ilahi Pamungkas, Subang – Menyambut Rahmat Untuk Semesta.
- Rahmat Ramadhan, Kendari – Bara Sejuk.
- Raihanah, Sumenep – Keyakinanku.
- Rani Fitria Kusuma, Palembang – Potret Lensa.
- Ratih Amalia Lestari, Papua – Rindu Syair Perdamaian Dari Gus Dur.
- Ratini, Kebumen – Senyapkan Jiwa.
- Ratna Aulia, Jepara – Magrib Membara.
- Ratna Desy Putri Yani, Semarang – Damai Saudaraku, Damai Negeriku.
- Relung Fajar Sukmawati, Malang – Merah di Aleppo.
- Renaldi Wijaya, Pelembang – Sama.
- Resa Maulana Sari, Sukabumi – Secerca Harapan Untuk Sebuah Perdamain.
- Rezky Maya Ulfa, Bulukumba Sulsel – Cinta Satukan Kita.
- Rif’an M Affan, Jepara – Memutus Rantai Tuhan.
- Rico Afandi, Magetan – Dekap Mendekap.
- Rifa Kayla Almira, Jakarta – Manusia Hanya Sekedar Debu.
- Rifqi Hanif, Banyumas – Seruan Tahun Baru.
- Rihan Lestari, Banda Aceh – Menjadi Damai.
- Rina Hidayati, Yogyakarta – Rindu Damai
- Rindi Loryta Yudyati, Karanganyar – Berahi Perang
- Riqko Nur Ardi Windayanto,Malang – Cinta Abadi Khalifah Negeri.
- Riska Ainun Wuldandari, Bogor – Berdamailah Untuk Negara Sejahtera.
- Risky Mustakin, Karanganyar – Suara Perdamaian.
- Rivaldo Ludovicus Sembiring, Medan – Kami Tidak Kan Diam.
- Rivelson Saragih, Surabaya – Aksi Garuda di Kafeerk Kella (Lebanon Selatan).
- Riza Mariani, Jakarta – Bibir Yang Kehausan.
- Rizal Bayu, Sragen – Bendera Putih.
- Rizka Nazila farkha, Pasuruan – Ronta Lara Pancasila.
- Rofi’ah Mawaddah, Solo – Harapan Dalam Bisikan.
- Rozikin, Yogyakarta – Bumi Yang Menangis.
- Rusdi El Umar, Madura – Mengurai Tarian Pelangi.
- Sahyul Padarie, Makasar – Tukang-Tukang Itu Adalah Kita.
- Samsi Afrizal D, Semarang – Doa Serdadu Tua di Tengah Kecamuk Perang Saudara.
- Samsul AR. Yogyakarta – Islamku Rahmatan Lil Alamin.
- Santy, Balikpapan – Damai Itu Indah.
- Salwa Nadzifah, Semarang – kambing Hitam.
- Satria Janisar, Bondowoso – Seruan Alam.
- Septa Latief Nugraha. Lubuklinggau – Sajak Sang Gagak.
- Silviyah Tahta Alfina, Sidoarjo – Jangan Kau Kobarkan Api.
- Siti Jumaroh, Cirebon – Nyanyian Dami.
- Sri Astuti, Aceh – Kini Kutemukan Kedamaian.
- Sri Handhayani Solilokui, Semarang – Untuk Saudaraku.
- Subakti, Pasuruan – Damai.
- Suci Rama Dhani, Jambi – Kerinduan Dunia.
- Sugianto, Gunung Kidul DIY – Arti Cinta.
- Sukma Budi, Surakarta – Sampaikan Salamku Pada Dunia.
- Sulaiman Addaroni, Lombok – Pesan dari Tuhan.
- Sumiati, Tangerang – NEGERI IRAM.
- Susyanti, Pemalang – Kunci Menuju Tampuk.
- Syahril Fauzi Maulana, Kudus – Cinta Damai Lima Benua.
- Syaifudin Nugroho, Kudus – Kita dan Mereka.
- Syaiful Anwar, Pontianak – Pelukan Kemanusiaan.
- Syihab, Bali – Demo Maha Damai.
- Titi Saraswati, Yogyakarta – Goresan Kedamaian dari Kesemrawutan.
- Thofiqur Rohman, Purwokerto – Puisi Manusia.
- Tri Hastari SBB, Lumajang – Islam dan Perdamaian.
- Trian Lesmana, Jakarta – Ibu Semua Anak.
- Tsurayya Maknun, Madura – Kotak Datar.
- Ulil Albab, Tuban – Logam Hitam.
- Umi Puji Rahayu, Lombok – Damai Itu Aksi Kami.
- Upie Pamulasri, Kendari – Merindukan Kedamaian di Negeri Perang.
- Uswatun Hasanah, Kudus – Ajari kami bersaudara, Ibu.
- Vatri Hayani, Kendari – Tidakkah
- Vivi Romadhoni, Jakarta – PERBEDAAN MEWUJUDKAN PERDAMAIAN.
- We, Banyumas – Dari Aku Berjalan.
- Widya Fauziah, Tegal – Kedamaian Di Dalam Hati.
- Wilda Nurlaili Chandra, Tuban – Pesan Damai Hujan.
- Wiwik Winarni, Malang – Purnama Menjelma di Pelataran Nirwana.
- Yanti Nilma Sari Lubis, Polewali Mandar – Damai Obat Bumi.
- Yantikah, Yogyakarta – Pesan Ukhuwah dalam Dekapan Sang Khalifah.
- Yasmin Nabilah, Bandung – Perbedaan Bukan Perpecahan.
- Yoga Sahria, Yogyakarta – Mari Bersatu Menuju Ukhuwah Islami.
- Yuda Pratama, Jambi – Merpati.
- Yusuf Rahmanda, Woosobo – Kata Hati Kecilku.
- Yutsrina Azimah, Pakistan – Dunia Kita.
- Zainur Ridho Wahyu Zugor, Situbondo – PUISI DAMAI.
- Zuha Farhani, Lahat Sumsel – Bola Hitam Bersinar.
- Zul Adrian Azizam, Padang – Kita Saudara Bung.
Kirimkan naskah puisi anda melalui E-mail spnpcinumaroko@gmail.com dengan format pengiriman: Peserta Sayembara Puisi Harlah NU_Judul Puisi_Nama_Asal.
Contoh: Peserta Sayembara Puisi Harlah NU_Mulut Tanpa Kata_Wardatun Hamra_Jakarta.
Lomba Terbuka untuk UMUM dan GRATIS
Batas akhir pengumpulan naskah puisi tanggal 20 Januari 2017.
Like dan ikuti kami di fecebook ‘PCINU Maroko‘, karena semua informasi mengenai lomba akan kami update melelui facebook.