Bag. 1 – Mengenal Dunia Barat Islam (Maghrib Islamiy)

Penulis: Khoirul Ibad | Editor: Safri Ilman
- Wilayah
Salah satu hal yang menarik dalam perjalanan sejarah Islam adalah historis perjuangan penyebaran agama Islam, baik itu pada zaman nabi, khalifah ar-Rasyidin, atau dinasti yang terbentuk setelah masa khalifah ar-Rasyidin. Sejarah mecatat alur sejarah Islam di bumi arab, seprti penguasaan Islam di benua Afrika, yang kemudian meluas penaklukannya ke bumi bagian barat sampai menyebar ke seluruh dunia.
Masyarakat kita yang biasa disebut orang awam atau pelajar yang kurang pengetahuannya akan topik ini sering mengira bahwa Maghrib Islamiy atau dunia barat Islam itu adalah Islam yang datang dari wilayah Eropa atau orang Eropa yang biasa kita menyebutnya “Orang barat”. Disinilah terjadi kelasahfahaman makan kontekstual, olehkarena itu titik pembicaraan Maghrib Islamiy ini akan sedikit-banyak mengenal pembagian dunia barat Islam dan dunia timur Islam, sesuai dengan penyebaran Islam yang ada dalam rentetan sejarah Islam?.

Menurut beberapa pendapat, dasar sejarah penyebaran agama Islam membuat dunia Islam terbagi menjadi beberapa bagian, tergantung dari sudut mana kita melihatnya. Misal dari sudut pandang Geografis, yang dibagi menjadi 2 yaitu; Dunia Barat Islam, dan Dunia Timur Islam.
Menurut Dr. Abdul Azis Dahlan, dunia Barat Islam adalah dunia Islam belahan barat yang terkenal dengan Kordoba sebagai pusatnya. Wilayah yang masuk kedalam bagian Dunia Islam belahan Barat adalah Tunisia, Aljazair, Algeria, Maroko, dan Spanyol (Andalusia). Sedangkan dunia Timur Islam terkenal dengan Baghdad sebagai pusatnya dan wilayah yang masuk kedalamnya adalah Arab Saudi, Mesir, Yaman, Lebanon, Irak, dll.[1]
Pengertian yang dikemukakan oleh Dr. Abdul Azis Dahlan, ternyata senada dengan pendapat Dr. Ibrahim Muhammad Husnayayn, dosen pakar sejarah di Universitas Sirte, Libya. Beliau berpendapat dalam bukunya Tarikh al-Islam fi al-Maghrib al-Arabi bahwa Bagian Barat Islam adalah wilayah yang terbentang dari Afrika Utara sampai Andalusia[2] yang selanjutnya dikenal dengan maghrib Islamiy. Dan wilayah Arab saudi, Mesir, Yaman, Libya, Lebanon, Iraq, dan negara sekitarnya dikenal dengan masyriq Islamiy.
Dikalangan pelajar agama Islam, pengertian bagian barat dan timur Islam ini sangatlah penting karena pembagian ini akan mempengaruhi corak pemikiran ulama-ulama yang menyebar di bagian wilayahnya masing-masing, baik itu corak dalam bermazhab fiqh, qiraah, filsafat, Dll.
Salah satu contoh perbedaannya adalah ulama-ulama filsafat Islam barat dan timur yang memiliki beberapa sudut pandang yang tidak sama atau bahkan saling bertentangan, yang nantinya akan mempengaruhi terhadap ajaran-ajaran yang datang dari pemikirannya, walau secara umum mereka tetap berada dalam satu tujuan, yaitu mencari kebenaran dan menuju dalam ketuhanan yang maha Esa.
Dari pembagian dunia Islam yang terbagi dua; antara timur (masyriq)dan barat (maghrib). Sekarang kita menuju pembagian maghrib.
Magrib Islamiy/Dunia Islam menurut para ahli sejarah, salah satunya menurut Phillip C. Naylor, seorang profesor sejarah yang fokus berkecimpung dalam urusan perdamaian dunia di Afrika Utara menyatakan, bahwa Maghrib Islamiy itu terbagi 3; yaitu pertama, al–Maghrib al-Adna (the near west), ini meliputi negara/wilayah (sekarang) Tunisia, Libya, Dan sebagian daerah Algeria. Kedua, al-Maghrib al-Awsat (the middle west) negara yang masuk ke bagian wilayah ini hanya Algeria. Dan yang ketiga, al-Maghrib al-Aqsha (the far west), wilayah yang sekarang diduduki oleh warga Maroko dan negara sekitarnya, seperti Mauritania dan Aljazair.[3]
- Penyebutan “Maghrib Islamiy”
Penyebaran Islam daerah Maghrib, pertama kali dilakukan pada zaman khalifah Ustman ibn Affan A.S. Saat itu pasukan muslim yang dipimpin oleh Abdullah ibn Saad Abu Sarh berhadapan dengan pasukan besar yang dipimpin Kasilah, salah satu panglima Suku Barbar (Berber) dekat kota Syubaytilah[4]. Meskipun saat itu pasukan Muslim berjumlah sedikit, akan tetapi dengan kegigihan dan tekad yang berkobar dalam sanubari serta semangat jihad yang membara dalam jiwa dan raga, pasukan Kasilah dapat diluluh lantahkan oleh pasukan kaum muslim.[5]
Sejak saat itu orang muslim Arab menyebut wilayah yang ditaklukan Abdullah ibn Sa’ad ibn Sarh sampai wilayah Andalusia dengan sebutan Maghrib yang secara etimologi bearti tempat terbenam.
Untuk memahami lebih jelas mengenai awal mula penyebutan Maghrib, mari kita simak penjelasan Dr. Ibrahim Muhammad Husnayain:
“ترجع تسمية المغرب إلى المسمين القدماء الذين سكنوا شبه الجزيرة العربية, و تعنى بالعربية غروب الشمس, لأن القدماء اعتقدوا حينما أن تشرق الشمس عندهم و تغرب فى الأرض المغرب”
Artinya:
“Penyebutan nama “Al-Maghrib” itu ditinjau dari persepektif orang Islam zaman dahulu yang hidup di sekitar jazirah Arab. Dan (Al-Maghrib) yang dimaksud, secara etimologi Bahasa Arab, ialah tempat terbenam matahari, karena mereka (Muslimin zaman dahulu) berkeyakinan bahwa matahari terbit ditempat mereka dan tenggelam di Maghrib”[6]
Dari sini jelas, bahwa penyebutan Maghrib dalam konteks terminologi
sesuai dengan etimologinya.
[1] Dr. Abdul Azis Dahlan, Pemikiran Filsafi dalam Islam: Djambatan,. Jakarta 2003. Hal:5
[2] lihat Tarikh al-Islam fi al-Maghrib al-Arabi, Daaruta’lim Al-Jami’i Hal:3
[3] Philip C. Taylor, North Africa: A History from Antiquity to the Present (University Texas Press: tanpa tahun), hlm. 338
[4] Dalam bahasa ingris disebut Sbeitla atau Sufetul. Sebuah kota di Tunisia tengah-utara.
[5] Lihat Atlas Sejarah Islam:Sejak Masa Permulaan Hinggga Kejayaan Islam: Daarul Ilm, Hal. 68
[6] lihat Tarikh al-Islam fi al-Maghrib al-Arabi, Daaruta’lim Al-Jami’i Hal 5
1 thought on “Bag. 1 – Mengenal Dunia Barat Islam (Maghrib Islamiy)”