Melihat Cinta

Karya: Sengat Ibrahim
Aku melihat cinta, di mata anak kecil itu yang baru mengenal sastra ia menulis sajak seharian tanpa mengeluh pada kesulitan bahasa yang dipilihnya.
Aku melihat cinta, sewaktu para petani bekerja di ladang seharian, ia tidak takut matahari mengubah warna kulitnya.
Aku melihat cinta, sewaktu seorang wanita mengajarkan kematian pada anaknya melalui pisau dapur yang ia pegang, tanpa menyediakan tempat yang aman untuk menyimpannya.
Aku melihat cinta, sewaktu anak muda berjalan seratus kilo meter pergi ke masjid di terik Jumat, padahal anak muda lain tidak bisa menunaikan shalat tanpa bersepeda.
Aku melihat cinta, di mata seorang guru bukan PNS yang gajinya tidak cukup untuk kebutuhan keluarganya, tapi ia terus mengajar tanpa mempedulikannya.
Aku melihat cinta, di tubuh presidenku yang kurus, ia mau mengurus tugas-tugas kewajibannya dan tidak pernah sibuk membeli obat-obatan untuk menggemukkan badannya.
***
Sengat ibrahim
diambil dari buku antologi PCINU Maroko
100 karya terbaik lomba
‘sayembara santri menulis : Pesan damai untuk seluruh manusia’