Jangan Fitnah Habaib!, Ini Penjelasannya

Emosi sesaat terkadang atau bahkan sering membutakan mata kita dan mengakibatkan hadirnya sifat lupa diri siapakah kita sebenarnya. Seperti contoh menghina, mencaci dan menghujat para AhluBait (keluarga -red) Nabi, sebagaimana yang sering kita jumpai di media sosial. Ironisnya cacian-cacian itu keluar dari seseorang yang mempunyai background manusia terdidik dan religius. Sekali lagi entah sebab apa hujatan itu mengalir deras namun pastinya islam telah memberikan penjelasan terkait bagaimana seharusnya kita menghadapi para keturunan Nabi agung Muhammad SAW.
Mari kita simak beberapa hadist berikut:
Hadits shohih riwayat Al-Hakim:
عن ابن عباس أن النبي (صلى الله عليه وسلم) قال: أحبّوا الله لما يغذوكم به من نعمه، وأحبّوني لحب الله، وأحبّوا أهل البيتي لحبي
Dari Ibn Abbas, Rasullullah SAW bersabda: “cintailah Allah atas nikmat yang telah diberikan oleh-Nya, dan cintailah aku karena cinta kepada Allah sera cintailah ahli baitku karena cinta kepadaku.”
Hadits hasan riwayat Al-Baihaqi:
أنه (صلى الله عليه وسلم) قال: لا يؤمن عبد حتى أكون أحب إليه من نفسه, ويكون عترتي أحب إليه من عترته
Sesungguhnya Rasulullah SAW. Pernah bersabda: Tidaklah sempurna keimanan seseorang di antara kalian sampai aku lebih dicintai daripada dirinya sendiri, dan keluargaku lebih dia cintai dari keluarganya sendiri.
Hadits shohih riwayat Imam Ahmad bin Hanbal:
عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إني تارك فيكم الثقلين أحدهما أكبر من الآخر كتاب الله حبل ممدود من السماء إلى الأرض وعترتي أهل بيتي وأنهما لن بفترقا حتى يردا على الحوض
Dari Abu Sa’id Al-Khudriy ia berkata, Rasulullah SAW. Bersabda: “sesungguhnya aku meninggalkan dua perkara berat untuk kalian, yang satu lebih besar dari yang lainnya, kitab Allah, yaitu tali yang dibentangkan dari langit sampai ke bumi dan ahli baitku. Ketahuilah bahwa keduanya tidak akan berpisah hingga keduanya sampai di telagaku.”
Hadits shohih riwayat al-Bukhary:
عن أبي بكر رضي الله عنه، قال: ارقبوا محمدا صلى الله عليه وسلم في أهل بيته واحفظوه فيهم لا تؤذوهم، وكان رضي الله عنه يقول : والذي نفسي بيده لقرابة رسول الله صلى الله عليه وسلم أحب إلي أن أصل من قرابتي
Dari Abu Bakar RA berkata: Peliharalah hubungan dengan Muhammad SAW. dengan cara menjaga hubungan dengan ahli bait beliau, jagalah mereka dan janganlah sekali-kali kamu menyakiti mereka”. Dan pada kesempaan lain Abu bakar kembali berkata, ” demi Dzat yang jiwaku berada dalam Kuasa-Nya, sungguh keluarga Rasulullah SAW. lebih aku cintai untuk aku jalini hubungan kekeluargaanya dari pada keluargaku sendiri.”
Dari beberapa hadits di atas jelaslah bahwa Rasulullah memerintahkan kita untuk senantiasa memberikan rasa cinta dan hormat pada Ahlu Bait rasulullah SAW. Bahkan dalam kitab Al-Syifa bi Huquq Al-Musthofa karya Qadhi ‘Iyadh menyebutkan satu hadits yang mengukuhkan hal tersebut. Rasulullah pernah bersabda:
معرفة آل محمد براءة من النار وحب آل محمد جوز على الصراط والولاية لآل محمد أمان من العذاب
Mengenal keluarga Muhammad berarti pembebas dari neraka, mencintai keluarga Muhammad berari selamat dari Shirat, dan memelihara keluarga Muhammad berarti terbebas dari adzab.
Namun bila seandainya kita masih belum bisa mencintai Ahli Bait, setidaknya kita tidak menyakiti mereka dalam keadaan apapun. Karena menyakiti mereka sama dengan menyakiti rasulullah SAW. Sebagaiamana beberapa hadist berikut..
Hadîts riwayat Imâm Hâkim
عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : والذي نفسي بيده لا يبغض أهل بيت أحد إلا أدخله الله النّار
“Dari abi sa’id al-khudri dia berkata,Rasulullah SAW. Bersabda,” Demi Dzat Yang jiwaku berada di tangan-Nya tidak seorangpun yang membenci ahlu bait kecuali Allah akan memasukannya ke dalam neraka”.
Hadîts riwayat at-Tirmidzi:
عن زيد بن أرقم أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال لعلي وفاطمة والحسن والحسين أنا حرب لمن حاربتم وسلم لمن سالمتم
“Dari Zaid bin Arqam bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Âlî, Fathimah, Hasan dan Husain: “Saya akan memerangi siapa saja yang memerangi kalian, dan akan berdamai bagi siapa saja yang berbuat baik terhadap kalian.”
Hadîts riwayat Ibnu Mâjah dan al-Hâkim:
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: أنا حرب لمن حاربهم وسلم لمن سالمهم، يعني أهل بيته صلى الله عليه وسلم
“Sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda “Saya akan memerangi siapa saja yang memerangi mereka, dan akan berdamai bagi siapa saja yang berbuat baik terhadap mereka. Maksud Rasulullah adalah Ahlu Baitnya”.
Hadîts riwayat ad-Dailami:
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال عليه الصلاة والسلام اشتدّ غضب الله على من أذاني في عترتي.
“Sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda “Sangat berat siksa Allah bagi
orang yang menyakitiku dalam keluargaku”.
Dalam beberapa hadîts di atas tergambar dengan jelas bagaimana Rasulullah Saw. memberikan peringatan kepada umatnya untuk tidak sesekali menyakiti Ahlu Bait-nya, dan hal ini pun menjadi bukti keutamaan Ahlu Bait nabi dibandingkan manusia pada umumnya. Betapa tidak, mereka yang dicintai oleh Rasulullah -seorang makhluk paling sempurna dan kekasih yang paling dicintai oleh Allah Swt- maka pantaskah jika kita menghina atau mencaci-maki keluarga orang yang kelak di akhirat kita akan memohon syafaat padanya? Sadarkah kita di Indonesia dewasa ini, banyaknya cacian atau fitnah yang dihujamkan kepada Ahli Bait lebih-lebih hanya karena unsur poliik yang bersifat duniawi?
Di sini, penulis mengajak para warga Nahdliyyin agar lebih cerdas dalam menggunakan media sosial, tidak mudah terprovokasi berita miring dan lebih mendahulukan Tabayyun atau klasrifikasi dari pihak yang terkait.
***
Penulis: M. Elvin Fajri Rahmika, Mahasiswa S1 di Ma’had Imam Nafie – Tangier.