HIKMAH MENGINGAT KEMATIAN

Hidup kita di dunia ini sementara, dunia hanyalah sebuah jembatan penghubung menuju akhirat sebagai akhir dari perjalanan setiap manusia, dan kita akan kekal di dalamnya. Seringkali kita terlena dengan kehidupan dunia dan mengesampingkan urusan akhirat, seolah – olah kita akan hidup selamanya di dunia yang fana ini. Tak jarang pula kita hanya mengejar hawa nafsu yang seakan –akan itu adalah tujuan utama dalam hidup,  dan melupakan bahwasanya kita diciptakan seorang diri dan juga akan mati seorang diri. Tidak akan ada seorangpun yang membawa sanak keluarga, harta dan tahta ketika ajalnya tiba, kecuali amal – amal saleh yang dikerjakan selama hidup di dunia dan juga tidak ada seorangpun yang dapat menunda kematian, dimanapun, dan kapanpun keadaannya.

Firman Allah dalam Surat An – Nisa ayat 78 :

اينما تكونوا يدرككم الموت ولو كنتم في برج مشيدة

dimanapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu dalam benteng yang tinggi lagi kokoh ”

Kehiduppan di dunia ini akan berujung kepada dua hal, yaitu dunia yang akan meninggalkan kita contohnya adalah kemiskinan, yang kedua adalah kita yang akan meninggalkan dunia dengan kematian. Dalam Al – Qur’an surah Luqman ayat 34 menjelaskan bahwasanya ada lima hal yang tidak di ketahui oleh manusia, diantara salah satunya adalah kematian. “ tidak ada salah seorang pun yang mengetahui di bumi mana dia akan mati, karena itu adalah rahasia Allah subhanahu wa ta’ala “.

Kita sebagai hamba harus menyadari bahwasanya hari – hari yang telah kita lewati semakin mendekatkan kita kepada kematian, detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti bulan, bulan berganti tahun, kehidupan yang kita lalui ini terus berlangsung tanpa kita sadari. Semua orang bersepakat kematian tidak memandang waktu, tidak memandang umur, ataupun status sosial. Hal ini agar kita selalu waspada dan siaga akan datangnya kematian dengan berbuat kebajikan, dan juga setiap manusia yang beriman harus harus selalu ingat bahwasanya setiap yang hidup pasti akan mati, yang ada pasti akan tiada, hanya Allah lah yang Maha Ada. Janji Allah dalam Firman – Nya :

كل نفس ذائقة الموت ثم الينا ترجعون

Tiap – tiap yang berjiwa akan merasakan mati, kemudian hanyalah kepada kami kamu akan dikembalikan. “ (Q.S Al – ‘Ankabut : 57).

Dengan demikian alangkah baiknya bagi setiap muslim untuk mempersiapkan bekal menuju kematian itu sendiri, salah satu upayanya adalah dengan mengingat kematian yang akan berdampak kepada perilaku setiap muslim dalam kehidupan sehari hari.

Orang – orang terdahulu punya cara tersendiri untuk mengingat kematian, diantara  contohnya adalah Sayyidah nafisah, beliau adalah salah seorang keturunan Rasulullah SAW. Beliau putri Imam Hasan al-Anwar bin Zaid al-Ablaj bin Imam Hasan bin Imam Ali ra. Semasa hidupnya, ketika Sayyidah Nafisah merasakan ajalnya sudah dekat, beliau menulis surat wasiat untuk suaminya dan menggali kubur beliau sendiri di rumahnya. Beliau turun ke liang kubur itu, memperbanyak shalat dan mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 109 kali. Kalau tidak mampu berdiri, beliau shalat dengan duduk, memperbanyak tasbih dan menangis.

Agar tidak terjadi penyesalan kepada kita sebagai umat muslim, seyogyanya hal yang harus kita lakukan adalah dengan mengisi hari – hari dalam kehidupan kita dengan kebaikan, dan mengisi waktu kita dengan amalan – amalan, agar bertambahlah ketaqwaan kita dihadapan Allah SWT sebagai bekal untuk menjemput kematian.

Adapun upaya upaya yang bisa kita lakukan sebagai manusia yang hidup di masa ini untuk mengingat kematian diantaranya adalah :

  1. Bertakziyah
  2. Ziyarah kubur
  3. Menjenguk orang sakit
  4. Memahami hakikat kehidupan dunia dan akhirat .

Dan pada akhirnya kita dapat mengambil hikmah dan manfaat dari mengingat kematian yang bisa memperbaiki diri kita sendiri sebelum ajal itu datang, diantaranya :

  1. Menjegah kerakusan dan ketamakan terhadap kenikmatan duniawi.
  2. Mendorong untuk bertaubat dan mengevaluasi kesalahan masa lalu.
  3. Menjauhkan diri dari cinta dunia dan membiasakan diri menjadi orang yang qonaah dan tidak serakah.
  4. Mengingatkan pada akhirat dan mengajak untuk berbuat taat.
  5. Melembutkan hati, memberi semangat untuk mendalami agama
  6. Mendorong sikap toleransi terhadap sesama, menerima kesalahan dan kelemahan orang lain.
  7. Senantiasa berbuat baik disertai keikhlasan untuk masa depan.

Demikianlah beberapa uraian hikmah dari mengingat kematian, semoga kita termasuk golongan hamba hamba yang dirahmati oleh Allah, dan selalu mengingat bahwa kematian akan menjemput kita dengan khusnul khatimah, insya Allah.

***

 

Penulis; Royya Nahriyyah
Mahasiswi S1 di Ma’had Imam Nafie Tanger
Sekretaris Fatayat NU Maroko

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *