Asal Penamaan, Keistimewaan, dan Amalan di Hari Arafah

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah menjadikan suatu hari memiliki keistimewaan lebih dari hari lainnya. Salah satu di antara hari-hari yang memiliki keistimewaan ialah Hari Arafah.
Hari Arafah adalah hari ke sembilan di bulan Dzulhijah, Hari Arafah termasuk hari yang dimuliakan Allah Swt. karena di hari ini Allah Swt. memberlakukan wukuf atau diam diri di tanah Arafah sebagai bagian dari rangkaian ibadah haji. Di hari Arafah, Allah melarang umat Islam berperang oleh karena itu juga bulan ini termasuk dari empat bulan yang dimuliakan Allah Swt.
Kenapa dinamakan Hari Arafah ?
Mengenai sebab penamaan Hari Arafah sendiri ulama berbeda pendapat, ada yang mengatakan karena di hari itu ada kewajiban wuquf (red;arab) artinya diam diri di tanah arafah, ada yang mengatakan karena di hari itu Nabi Ibrahim a.s. mengetahui akan kebenaran mimpinya yaitu mengorbankan putranya Nabi Ismail a.s. sedangkan menurut Imam Baghowi dalam kitab tafsirnya Ma’alimul al-Tanzil fii Tafsir Al-Quran dinamakan Arafah karena pada hari itu manusia berada diketinggian bukit dan orang arab mengatakan Arafah pada setiap sesuatu yang berada di bagian atas bumi.
Keistimewaan Hari Arafah
Pada hari arafah Allah SWT memberikan banyak sekali keistimewaan, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Hari Arafah merupakan hari pembebasan dari neraka jahanam dan hari pengampunan, diriwayatkan oleh Siti ‘Aisyah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda :
ما مِن يَومٍ أَكْثَرَ مِن أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فيه عَبْدًا مِنَ النَّارِ، مِن يَومِ عَرَفَةَ، وإنَّه لَيَدْنُو، ثُمَّ يُبَاهِي بهِمِ المَلَائِكَةَ، فيَقولُ: ما أَرَادَ هَؤُلَاءِ – رواه مسلم
“Tidak ada hari di mana Allah Swt. membebaskan hambanya dari neraka lebih banyak dari pada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata: apa yang mereka inginkan ?” (HR. Muslim)
2. Disunahkan berpuasa bagi orang yang sedang tidak berhaji
Rasulullah saw. bersabda :
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ، وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ – رواهُ مسلمٌ
“Puasa pada Hari Arafah aku harapkan dari Allah bisa menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun setelahnya” (HR. Muslim)
Ibnu Hajar memaknai hadis ini dalam kitabnya Fathul Bari mengatakan bahwa “puasa di Hari Arafah itu lebih utama dari puasa Asyura (hari ke 10 bulan Muharam) di katakan bahwa Hari Asyura itu dinisbatkan pada Nabi Musa a.s. sedangkan Hari Arafah di nisbatkan pada Nabi Muhammad saw. oleh karena itu Hari Arafah lebih utama”
3. Doa pada Hari Arafah itu doa terbaik
وروى الترمذي عن ابن عمرو أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ”
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Ibnu Umar r.a., Nabi saw. bersabda: “Sebaik –baik doa adalah doa Hari Arafah, dan sebaik-baik ucapan adalah tiada Tuhan selain Allah yang maha esa tiada sekutu bagi-Nya dialah yang mempunyai kekuasaan dan segala puji bagi-Nya dan Dialah Yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu”
Pada hari itu, jemaah haji melakukan wukuf di Arafah yang merupakan salah satu rukun haji penentu sah atau batalnya ibadah haji itu sendiri.
Rasulullah saw. bersabda:
الْحَجُّ عَرَفَةُ، فَمَنْ أَدْرَكَ لَيْلَةَ عَرَفَةَ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ مِنْ لَيْلَةِ جَمْعٍ فَقَدْ تَمَّ حَجُّهُ – رواه الترمذي
Haji itu adalah Arafah, barangsiapa mendapati malam di Arafah sebelum terbit fajar maka hajinya sah (sempurna) (HR. Tirmidzi)
Imam Nawawi berkata dalam kitab Majmu’nya; maksud hadis ini adalah ketika seseorang ihram haji dan tidak melakukan wukuf di Arafah sampai terbit fajar Hari Qurban maka dia dianggap meninggalkan ibadah haji (hajinya tidak sah) dan ini sepakat ulama.
Dari bebrapa keistimewaan itu maka sudah seyogyanya umat Islam mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya agar mendapatkan anugrah Allah Swt. berupa bebas dari neraka dan diampuni semua dosanya.
Pada Hari Arafah, Allah Swt. begitu berbangga dengan orang yang wukuf di Arafah, Rasulullah saw. bersabda :
وعن ابن عمر أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ” إن الله تعالى يباهي ملائكته عشية عرفة بأهل عرفة ، فيقول : انظروا إلى عبادي أتوني شعثا غبرا ” – رواه أحمد
“Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah berbangga kepada para malaikat-Nya pada sore Arafah dengan orang-orang di Arafah, dan berkata: Lihatlah keadaan hamba-Ku, mereka mendatangiku dalam keadaan kusut dan berdebu.” (HR. Ahmad)
Al Hafidz Ibn Hajar al-‘Asqolani menjelaskan bahwa hanya di hari-hari sepuluh ini saja umat Islam dapat melakukan semua rukun Islam dalam satu waktu yaitu salat, puasa, zakat dan haji dan ini yang menjadikan bulan Dzulhijah berbeda dari bulan yang lain.
Dari penjelasan di atas, banyak ibadah yang dapat kita lakukan di Hari Arafah di antaranya:
- Perbanyak doa, baca Al-Qur’an bagi yang sedang melakukan ibadah haji yakni dalam wukufnya di Arafah, seperti disebutkan dalam hadis di atas, dan tidak disunahkan berpuasa.
2. Berpuasa bagi orang yang tidak sedang berhaji dan perbanyak istighfar memohon ampunan kepada Allah Swt. seperti penjelasan Imam Nawawi yang dikutip dalam kitab Faidhul Qodir Syarh al Jami’us Shaghir karya Syekh Zainuddin al-Munawi, beliau berkata: puasa Hari Arafah dapat melebur dosa-dosa kecil selain dosa besar. Dan Imam Bulqini juga berkata: manusia terbagi menjadi beberapa golongan;
1) Ada manusia yang tidak mempunyai dosa sedikitpun, baik dosa besar meupun dosa kecil. Maka puasa arafahnya dapat meninggikan derajatnya.
2) Ada manusia yang hanya mempunyai dosa kecil karena paksaan maka pahala puasanya akan hilang dengan melakukan dosa besar.
3) Ada manusia yang mempunyai dosa kecil tanpa paksaan dan itu dapat lebur dengan melakukan amal saleh seperti salat, puasa dan ibadah lainya.
4) Dan ada manusia yang mempunyai dosa besar dan dosa kecil maka amal salehnya hanya bisa melebur dosa kecilnya saja.
Demikian uraian singkat mengenai Hari Arafah dan beberapa keistimewaannya. Semoga bermanfaat.
( والله أعلم بالصواب)
Kontrobutor: Yusuf Muhtadi Ali
Editor: Irma M. Jannah