AL-HALLAJ, SUFI YANG DIHUKUM MATI

Abu Abdillah Husain bin Mansur Al-Hallaj (866 M-922 M), seorang ulama sufi asal Baidhah Iran Tenggara, keturunan Persia, yang mempunyai paham wahdatul wujud, paham yang meyakini bahwa seseorang mampu meleburkan diri ke dalam dzat Tuhan, suatu hari datang ke sebuah pasar dimana orang-orang sibuk dengan urusannya masing-masing. Al-Hallaj kemudian menaiki perbukitan di tengah pasar tersebut, lalu berteriak “wahai manusia! wahai manusia!”.

Setelah orang-orang pasar berkumpul, Al-Hallaj mengucapkan kalimat yang menurut orang-orang, nyeleneh dan ngawur;

“ان معبودكم تحت قدمي”.

“wahai manusia!, sesungguhnya apa yang kalian sembah itu ada dibawah telapak kakiku”

Seketika orang-orang bertanya-tanya, “Apa yang anda ucapkan?”, tapi, tanpa memedulikannya, Al-Hallaj mengulangi lagi ucapan yang sama terus menerus.

Setelah kejadian tersebut, sebagian orang melaporkan Al-Hallaj kepada Raja masa itu. Sang Raja, setelah bermusyawarah dengan pembesar lain, yang sebetulnya sama-sama belum paham maksud ucapan Al-Hallaj, memutuskan untuk menghukum mati di hari itu juga.

Beberapa lama setelah Al-Hallaj dieksekusi, ketika orang-orang masih belum paham apa maksud ucapan tersebut, entah untuk proyek apa, perbukitan yang menjadi saksi bisu ucapan Al-Hallaj itu digali dan tak disangka-sangka, ternyata perbukitan tersebut mempunyai kandungan emas yang melimpah. Kejadian ini lah yang ahirnya membuat orang-orang mulai paham apa maksud Al-Hallaj, bahwa mereka terlalu sibuk dengan harta dan urusan duniawi, yang membuat mereka lupa menyibukkan diri untuk menyembah Sang Maha Kuasa.

Sekelumit cerita yang didapat disela pengajian kitab Al-I’lam bi Anna At-Tasawuf min Syari’at Al-Islam, bersama Syekh Dr. Abdul Mun’im bin Abdul ‘Aziz Al-Ghumari, Kamis 12 Oktober 2017 ini, seakan memberikan pelajaran kepada kita, sebagai manusia, untuk tidak menghukumi seseorang secara serampangan begitu saja, karena Allah SWT terkadang memberikan anugerah berupa ilmu batin atau ilmu kasyaf kepada seseorang yang Ia kehendaki. Al-Hallaj secara tidak langsung juga menampar kita, yang sering melupakan sang Pencipta hanya karena kesibukan duniawi dengan memakai kiasan apa yang kalian sembah (معبودكم).

 

Sahrijal Amri. Lc

Alumni Imam Nafi’ Insitut.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *