Aksi Bela Islam 212 ala Mahasiswa NU Maroko

Tanger, NU Maroko.com
Aksi Bela Islam Jilid III di Jakarta kemarin mendapat perhatian publik indonesia maupun mancanegara. Dari mulai santri, ustadz sampai deretan artis tanah air dari berbagai daerah ikut ambil bagian dalam aksi ini. Seolah tidak mau ketinggalan, sejumlah mahasiswa NU di kota Tanger Maroko-pun ikut meramaikan aksi bela islam dengan menggelar ‘diskusi ilmiah’ di Asrama Mahasiswa Indonesia kota Tanger. (2/12).
Acara ini diadakan bertepatan dengan selesainya ujian Muraqabah Ula, sehingga seluruh mahasiswa di kota Tanger ikut bagian dalam acara ini. Dimulai dengan pembacaan kitab ad-Diba’i yang sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad dan dilanjutkan dengan diskusi ilmiah yang dipandu oleh Irfan Affadi dan Faizatun Nadia sebagai pemateri yang mengupas tentang perayaan maulid nabi di Maroko.
![]() |
( Mahasiswi Indonesia kota Tanger ) |
Menurutnya, peringatan maulid nabi muhammad terjadi perbedaan pendapat secara fundamental di kalangan ulama, antara pro dan kontra. Pihak yang kontra mengatakan maulid nabi sebagai amalan bid’ah karena tidak ada dalam tradisi islam sebelumnya baik di jaman nabi maupun shahabat. Sedangkan pihak yang pro maulid setia memperingatinya di setiap tanggal 12 Rabi’ul Awwal sebagai bentuk perenungan dan mengingat kembali sejarah nabi.
Perayaan maulid di Maroko pertama kali digagas oleh Syaikh Ahmed bin Muhammad al-Ghorfi di kota Sebta pada abad 7 hijriyyah, dan penyeberannya dibantu oleh Khalifah Abu Anane al-Marini. Hal ini melhirkan adat dan tradisi baru yang sangat indah di kalangan masyarakat bagian utara Negara Maroko. Perayaan maulid dimulai dari tanggal 1 bulan Rabi’ul Awwal dengan menabuh gendang, melepaskan dentuman meriam dan zaghared (semacam siulan khas arab) yang berlangsung selama 12 hari. Rona Alifah Hijriyyah